Hiduplah seorang pemuda yang
bernama jurais. Dia adalah seseorang yang sholeh, ibadahnya rajin mulai dari
yang wajib sampai yang sunahnya.
Suatu hari jurais sedang
sholat sunah. Saat ibunya memangil dan tidak mengetahui bahwa jurais ini sedang
sholat. Di panggillah “ jurais jurais kesini sebentar “ jurais pun bingung
dalam hatinya “ ya allah apakah saya harus membatalkan shalat ataukah harus
memenuhi panggilan ibun saya” Ibunya memanggil lagi “ jurais jurais ke sini
sebentar “ . Jurais pun bertambah bingung tapi dia memilh untuk tetap
melanjutkan sholatnya. Dan ibunya memanggil lagi “ jurais jurais” bertambah
kesal ibunya. Ibunya kesal pada jurais karena dia tidak menyaut beliau pun
berbicara “ ya allah saya melahirkan jurais sampai setengah mati, saya rawat
dan besarkan dia tapi kenapa di panggil saja tidak memenuhinya” ibunya berdoa “
ya allah jangan mati dulu jurais sebelum bertemu dengan orang jahat ”.
Hari demi hari berlanjut
dengan minggu demi minggu berganti bulan demi bulan kesholehan jurais pun
terdengar kemana mana di Minggu demi minggu, bulan demi bulan jurais pun
terkenal karena kesholahan . kalau ada orang yang sholeh pasti ada ajah yang
usil . Pada saat itu ada orang orang yang tidak suka dengan kesholehan jurais.
Mereka akan berbuat jahat untuk meruntuhkan agamanya. Ada yang di coba dengan
harta “ tidak jurais pati tidak tergoda” sampai ada usulan di tawari wanita
saja kita goda jurais dengan seorang wanita yang cantik. Lalu mereka pun
menyewa perempuan yang cantik, mulus untuk menggoda jurais karena jurais masih
muda.
Pada saat itu jurais sedang
sholat malam di mesjid, perempuan itu pun melancarkan aksinya dia mulai
menggoda jurais dengan memegang, bejoged turus dari mulai baju masih utuh
sampai sudah tidak memakai baju lagi. Tapi jurais tetap saja masih melaksanakan
sholatnya tidak tergoda oleh perempuan itu.
Perempuan itu binggung
karena jurais tidak tergoda dan malu sudah di bayar tidak berhasil menggodanya.
dia pun pergi kekampung sebelah dan melakukan zina dengan seorang pengembala
kambing sampai hamil.
Singkat ceita beberapa bulan
sudah di lalu perempuan itu pun hamilnya sudah dan menyebarkan fitnah ke orang
orang “ kenal gak dengan jurais” ada yang jawab “ kenal “ si perempuan ngomong
lagi “ nih hasil kelakuan jurais yang katanya rajin beribadah” orang bertanya “
bernarkah? “ di jawab “ benar “ . orang percaya pada ucapan perempuan itu.
Lalu orang orang pun mencari
jurais, ketemulah jurais di mesjid. Dengan kemarahan orang – orang dengan mencaci
maki sampai melemparnya dengan batu, jurais pun terkena lemparan batu sampai
tangan dan kakinya berdarah. jurais pun meminta orang orang itu menjelaskan apa
yang terjadi. Mereka bilang “ kamu telah menghamili perempuan “ jurais menjwab “
kata siapa ?” mereka bilang “ kata perempuan itu “ lalu jurais bilang lagi “
apakah dia antara kalian ada yang melihat saya melakukan zina dengan perempuan
itu? Apakan ada saksinya “ mereka bilang “ tidak ada “ lalu jurais bilang lagi “
kalau saya bicara pasti kalian tidak percaya, kita tunggu sampai bayi lahir dan
tanya siapa bapaknya? ”.
Beberapa bulan perempuan itu
sudah besar kandungannya dan akan melahirkan. Pada saat sudah melahirkan
melahirkan, jurais dan orang – orang berkumpul
untuk membuktikan bahwa siapa bapak bayi tersebut. Ketika itu di
ambillah bayi tersebut oleh di jurais di tekan perut si bayi tersebut sambil
memohon dan berdoa kepada allah supaya mengetahui siapa bapaknya. Jurais bilang
“ wahai bayi siapakah bapakmu?” Dan allah pun menghendaki karena kesholeh
jurais itu. Bayi yang masih merah itu langsung bisa berbicara “ bahwa bapak saya
itu seorang pengembala kambing”. dan akhirnya masalahnya pun selesai.
Apa yang bisa di ambil dari
kisah di atas bahwa kita tidak boleh mengabaikan panggilan orang tua, dari
carita dia atas orang lagi solat saja tidak memenuhi panggilan orang tua jadi
kenyataan ucapannya apalagi kita ketika di panggil orang tua yang sedang santai
maka itu lebih manjur lagi ucapannya. Jagalah orang tua jangan sampai kita
sakiti. Dia yang telah melahirkan, membesarkan dan merawat meskipun kita tidak
akan bisa membalasnya tapi setidaknya kita bisa menghargai jasa orang tua.
Al quran juga mengatakan “
janganlan mengucapkan kata ah, eh pada orang tua “ tuh berkata ah saja
sudah tidak boleh boleh apalagi berbicara kasar.
Mungkin cukup sekian ceritanya mohon maaf kalau ada
kesalahan dan semoga bemanfaat.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete